Jumat, 02 Desember 2016

5 PRINSIP PENSIL

“Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini.”

5 prinsip sebuah pensil.

Prinsip pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya.

Prinsip kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik.

Prinsip ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.

Prinsip keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu.

Prinsip kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda atau goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan.

Pensil

Kamis, 24 November 2016

BUDAYA MEMBUANG ORANG TUA

Di Jepang dulu pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya.

Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun.

Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.

Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap Ibunya.

Justru si Ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata: “Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah”

Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si Ibu pulang ke rumah.

Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibu yang sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal.

‘Orang tua’ bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat engkau sukses atau saat engkau dalam keadaan susah, hanya ‘orang tua’ yang mengerti kita dan batinnya akan menderita kalau kita susah. ‘Orang tua’ kita tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun kita pernah kurang ajar kepada orang tua. Namun Bapak dan Ibu kita akan tetap mengasihi kita.

Mari kita merenungkan, apa yang telah kita berikan untuk orang tua kita, nilai berapapun itu pasti dan pasti tidak akan sebanding dengan pengorbanan ayah ibu kita.

Pengusaha baja/Pemilik PT. Artha Mas Graha Andalan.

Ketika ditanya rahasia suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat:
“Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”.

Pengusaha yang kini tinggal di Cikarang ini pun bercerita bahwa orang hebat dan sukses yang ia kenal semuanya memperlakukan orang tuanya seperti Raja.

Mereka menghormati, memuliakan, melayani dan memprioritaskan orang tuanya.

Lelaki asal Banyuwangi ini bertutur, “Jangan perlakukan Orang tua seperti Pembantu".

Atau orang tua diminta merawat anak kita sementara kita sibuk bekerja.

Bila ini yang terjadi maka rezeki orang itu adalah rezeki pembantu, karena ia memperlakukan orang tuanya seperti pembantu.

Walau suami/istri bekerja, rezekinya tetap kurang bahkan nombok setiap bulannya.

Menurut sebuah lembaga survey yang mengambil sampel pada 700 keluarga di Jepang, anak-anak yang sukses adalah: mereka yang memperlakukan dan melayani orang tuanya seperti seorang Kaisar.

Dan anak-anak yang sengsara hidupnya adalah mereka yang sibuk dengan urusan dirinya sendiri dan kurang perduli pada orang tuanya.

Mari terus berusaha keras agar kita bisa memperlakukan orang tua seperti raja. Buktikan dan jangan hanya ada di angan-angan.

Beruntunglah bagi yang masih memiliki orang tua, masih BELUM TERLAMBAT untuk berbakti.

UANG bisa dicari, ilmu bisa di gali, tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua kita takkan terulang kembali.

Senin, 21 November 2016

USAHA TIADA PUTUS



Kita tidak pernah tau usaha ke keberapa yg akan berhasil, seperti kita tak pernah tau doa mana yg akan dikabulkan. Watashi Wa Eko Desu Disetiap masalah ada Kerugian dan Keuntungan.

Salam ECHO MOTIVE & CULTURE :-)
"Usaha Tiada Putus"

ISTRI PENCEMBURU


Istri  : Papa dimana. ?
Suami :  Sedang di tempat kerja sayang. Sekarang tdk boleh ngobrol.

Istri : Mama tidak percaya...!
Suami : Please, jangan memaksa..! Sekarang tidak memungkinkan.

Istri :  Papa kirim foto selfie.
Suami : Waduh, tidak bisa. Sudah Papa bilang... sekarang Papa sedang di tempat kerja.. Peraturan perusahaan, melarang menggunakan ponsel saat sedang bekerja!

Istri :  PAPA KELUAR RUANGAN DULU , TERSERAH KEMANA. POKOKNYA AMBIL GAMBAR SELFIE TEMPAT KERJA..!!

Hanya dengan begitu baru Mama percaya.
Suami:  Baiklah... Papa akan lakukan ini demi agar Mama percaya.. 

Dan Sang Suami pun mengirim foto selfienya...

3 UNSUR DALAM KOPI


Dalam minuman 'KOPI' ada 3 unsur, Kopi, Gula, Rasa

Kopi  adalah Orang tua
Gula adalah Guru
Rasa  adalah siswa

Jika kopi terlalu pahit
Siapa yang salah?
Gula lah yang disalahkan karena terlalu sedikit,
hingga "rasa" kopi menjadi pahit!!!

Jika kopi terlalu manis
Siapa yg disalahkan?
Gula pula yang disalahkan karena terlalu banyak,
hingga "Rasa" kopi menjadi manis!!!

Jika takaran kopi dan gula seimbang, sehingga rasa yang tercecap menjadi nikmat,
Siapa yg di puji...???

Tentu semua akan berkata:
Kopinya mantaaap.................!!!!!
Kemana gula???
Dimana gula???

yang mempunyai andil membuat "rasa" kopi menjadi mantaaap!!!
Itulah guru yang ketika "rasa" terlalu manis maka dia akan dipersalahkan!!!
Itulah guru yang ketika "rasa" terlalu pahit maka dia pula yang akan dipojokkan!!!

Tetapi,
Ketika "rasa" mantap,
Ketika siswa berprestasi,
Maka orang tua lah yang akan menepuk dadanya:
"Anak siapa dulu"

Mari Ikhlas seperti Gula yang larut tak terlihat tapi sangat bermakna.
Gula PASIR memberi RASA MANIS pada KOPI, tapi orang MENYEBUTnya KOPI MANIS... bukan KOPI GULA...

Gula PASIR memberi RASA MANIS pada TEH, tapi orang MENYEBUTnya TEH MANIS... bukan TEH GULA...

ORANG menyebut ROTI MANIS... bukan ROTI GULA...
ORANG menyebut SYRUP Pandan, Syrup APEL, Syrup JAMBU....
padahal BAHAN DASARnya GULA....
Tapi GULA tetap IKHLAS LARUT dalam memberi RASA MANIS...
Akan tetapi apabila berhubungan dengan penyakit, barulah GULA disebut.. PENYAKIT GULA

Begitulah HIDUP....
Kadang KEBAIKAN yang Kita TANAM tak pernah disebut Orang,
Tapi sedikit saja khilaf salah dilakukannya, maka akan dibesar-besarkan!!!

IKHLAS lah seperti GULA...
LARUT lah seperti GULA...
Tetap SEMANGAT memberi KEBAIKAN...!!!!
Tetap SEMANGAT menyebar KEBAIKAN..!!!


Karena KEBAIKAN tidak UNTUK DISEBUT...
Tapi untuk DIRASAkannya

Jumat, 30 September 2016

PERJALANAN UMUR




PERJALANAN UMUR
Ketika umur kita dibawah 10 tahun, kita merasa bahwa bermain merupakan suatu yang sangat penting. 

Sebab itu,
Kita suka bermain. Pagi, sore, siang, malam, bermain terus.

Ketika umur kita belasan tahun, kita merasakan kebebasan itu lebih penting.
Sebab itu,  kita ingin menyuarakan pendapat sendiri. 

Ingin suara didengari.
Kita banyak memberontak dan sedikit keras kepala.
Kita mulai bandel dan tidak suka dengar nasihat.

Beranjak ke umur 20-an, kita merasakan pendidikan dan kerja begitu penting.
Sebab itu, kita belajar sungguh-sungguh untuk memperoleh kerja yang sesuai.
Kadang-kadang kita menyesal, kenapa dulu tidak belajar sungguh-sungguh, biar dapat pekerjaan yang baik seperti kawan-kawan yang lain. 
Alangkah ruginya kita telah berleha-leha sebelum ini.

Meningkat ke umur 30-an, kita semakin sadar bahwa keuangan itu sangat penting.
Sebab itu, masa inilah kita membina hidup. 
Membina keluarga.
Ingin membeli kenderaan,  rumah, tanah, aset, melancong dan sebagainya.

Namun akhirnya, kita pun memasuki fase 40-an. Perkara yang paling penting dalam hidup ialah kesehatan.

Kekayaan dan lain-lain tidak berarti dengan kesehatan yang tidak memuaskan. Pada masa ini darah tinggi, diabetes, asam urat, kolesterol, jantung koroner  dan lain-lain sedang melamar kita.

Masa inilah kita bisa menyesal karena sudah terlalu sering makan yang enak2 dan sibuk kerja sehingga lupa untuk bersenam dan menjaga kesehatan.

Memasuki era 50-an, tatkala kita sudah memiliki semua impian, akhirnya kita sadar bahwa perkara yang lebih penting dalam hidup ialah kasih sayang.
Kita sedikit kesunyian tatkala anak-anak sudah berumah tangga dan tinggal di tempat lain.
Anak-anak yang sibuk dengan kerjanya masing-masing menjadikan kita rindu saat-saat indah bersama mereka dahulu. 
Rumah besar, mobil besar seakan-akan tidak lagi berarti.
Kehidupan terus berjalan.

Tatkala memasuki usia 60-an, kitapun semakin sadar bahwa hanya amal ibadahlah bekal yang akan dibawa ke alam sana.
Segala kemewahan dan kebendaan tidak lagi bermakna.
Kubur bakal menjemput kapan saja.
Mujurlah kita sempat sadar dan Allah masih membuka pintu taubat yang kita mohonkan.
Masih tersisa waktu untuk menambah bekal.

Rosulullah SAW bersabda :
"Cari kesempatan yang lima,  sebelum datang lima lainnya".
1. Masa mudamu sebelum datang masa tua,
2. Masa sehatmu sebelum datang masa sakit,
3. Masa kayamu sebelum datang masa miskin,
4. Masa luangmu sebelum datang masa sibuk,
5. Masa hidupmu sebelum datang kematian.”
(HR. Al Hakim)

Mari siapkan bekal, hidup ini hanya sementara.
Selamat menjalankan ibadah puasa, hari ke - 8

TUGAS DARI SEORANG GURU


Seorang guru memberikan tugas kepada siswanya untuk menuliskan 7 Keajaiban Dunia.
Malamnya sang guru memeriksa tugas itu.

Sebagian besar siswa menulis demikian,
Tujuh Keajaiban Dunia :
1. Piramida
2. TajMahal
3. Tembok Besar Cina
4. Menara Pisa
5. Kuil Angkor
6. Menara Eiffel
7. Candi Borobudur

Lembar demi lembar memuat hal yang hampir sama.
Beberapa perbedaan hanya terdapat pada urutan penulisan daftar tersebut.
Tapi guru itu terus memeriksa sampai lembar yang paling akhir…
Tapi saat memeriksa lembar yang paling akhir itu, sang guru terdiam.
Lembar terakhir itu milik si gadis kecil pendiam…

Isinya seperti ini :
Tujuh Keajaiban Dunia:
1. Bisa Melihat
2. Bisa Mendengar
3. Bisa Menyentuh
4. Bisa Disayangi
5. Bisa Merasakan
6. Bisa Tertawa, dan
7. Bisa Mencintai…

Setelah duduk diam beberapa saat, sang guru menutup lembaran tugas siswanya.
Kemudian menundukkan kepalanya berdoa...

Mengucap syukur untuk gadis kecil pendiam dikelasnya yang telah mengajarkannya sebuah pelajaran hebat, yaitu:

Tidak perlu mencari sampai ke ujung bumi untuk menemukan keajaiban...
Keajaiban itu ada disekeliling kita untuk kita miliki dan tak lupa untuk kita " SYUKURI " !!!
Apa yg kita cari dalam hidup ini...?
  1. Kita hidup di kebun merindukan kota ...
  2. Kita hidup di kota merindukan kebun...
  3. Kalau kemarau kita tanya kapan hujan?
  4. Di musim hujan kita tanya kapan kemarau ?
  5. Diam di rumah inginnya pergi...
  6. Setelah pergi inginnya pulang ke rumah...
  7. Waktu tenang cari keramaian...
  8. Waktu ramai cari ketenangan...
  9. Ketika masih bujang mengeluh ingin nikah Sudah berkeluarga mengeluh belum punya anak setelah punya anak mengeluh betapa beratnya biaya hidup dan pendidikan...
  10. Ternyata SESUATU itu tampak indah karena belum kita miliki...
  11. Kapankah kebahagiaan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki...

Jadilah pribadi yang SELALU BERSYUKUR dengan rahmat yang sudah kita miliki...
Mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini..??
Menutupi telapak tangan saja sulit...

Tapi kalo daun kecil ini nempel di mata kita, maka tertutuplah “BUMI" dengan Daun,
Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apa pun, maka kita akan melihat keburukan dimana-mana

Bumi ini pun akan tampak buruk...
Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil...
Jangan menutupi hati kita, dengan sebuah pikiran buruk walau cuma seujung kuku...

SYUKURILAH apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkanNYA...
Karena hidup adalah :
WAKTU yang dipinjamkan,
dan Harta adalah BERKAT yang dipercayakan...
dan semua itu kelak akan di mintai pertanggungjawaban.
Jadi bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki...
Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki...
Bersyukurlah atas pekerjaan yang kita miliki...
Bersyukur & selalu bersyukur di dalam segala hal.
Segeralah berlomba dalam kebaikan di mulai dari sekarang ..
Aamiin.

PAGI & KITA


Pagi selalu mengurai satu arti, menjadi sejuta deskripsi,
jujur mengungkap satu kata, menjadi beribu-ribu makna.

Pagi adalah sebuah pembaharuan, manakala kita mau peduli,
akan indahnya bias sinar mentari, yang langgeng bersama kehidupan.

Pagi tidak untuk dihindari, tidak pula untuk menakuti janji,
karena tak ada yang perlu ditakuti, kecuali rasa takut itu sendiri.

Pagi tidak untuk dibenci, karena dia adalah sebuah harapan,
untuk membangun satu keyakinan, akan indahnya hidup di depan.

Pagi akan selalu menjadi pagi, dengan warna-warni alaminya, seindah senyum para petani, menuai padi menyambung hidup.

Pagi akan selalu bersama kita, menghangatkan jiwa kita,
membakar gelora di dada kita, memudahkan terwujudnya keinginan kita

GUYONAN BURUNG BEO YANG PINTAR :


Diasrama Putri ada seekor Burung Beo yg pintar,suka menyapa para Mahasiswi yg lewat,kadang muncul kalimat dari mulut Beo, misalnya : 

" Selamat pagi .."
" Capeek ,,, dech "
" Uooey ada tamu.."
"Bangun..bangun..bangun "

Suatu pagi tiga mahasiswi sekamar berangkat kuliah dan melintas di depan sangkar Beo ..
tiba-tiba Beo nyeletuk dengan nyaringnya
" biru - putih - ijo !!!"
Spontan 3 mahasiswi kaget dan saling pandang ,,,
" Lho,kayaknya warna CD kita deeh..!"
" Wah.. jangan-jangan Beo suka ngintip kita..?"celetuk salah satu mahasiswi
" Biarin dech..mungkin kebetulan aja,timpal teman nya "

Keesokan harinya tiga mahasiswi melintas lagi di depan kandang Beo ..
tiba-tiba terdengar ..
"hitam - coklat - pink"
Ke 3 mahasiswi kaget & saling pandang ..
" Gile ,,koq Beo tahu warna CD kita ?" 
"yah udah..,besok kita tes, kita jangan pakai CD .. 

Lihat dia tahu nggak !!!"
Esokan harinya ketiga mahasiswi sengaja tidak pakai CD berangkat ke kampus...pelan-pelan melintas di kandang Beo ...
" sssttt ,,, lihat tuh Beo nampak kebingungan melihat kita !!! " ... celetuk salah seorang mahasiswi ..
.
Tanpa disangka Beo teriak ..
"GONDRONG -. KRIBO - GUNDUL.!!!"   Salam Sehat

Selasa, 23 Agustus 2016

BUNG KARNO BANGKIT DARI KUBUR


Bung Karno Bangkit dari kubur
Dia haus ingin minum
Ku suguhkan air mineral
Dia hanya bingung tak mau minum
Karena tanah airnya tinggal tanah
Sedang airnya milik Perancis sudah

Kuseduhkan segelas teh celup
Dia hanya termenung tak mau minum
Karena kebun tehnya tinggal kebun
Lahan tebunya tinggal lahan
Gulanya milik malaysia, Tehnya Inggris yg punya

Lalu ku bukakan susu kaleng
Bung Karno hanya menggeleng
Kandang sapinya tinggal kandang
Sedang sapinya milik Selandia, Diperah Swiss dan Belanda

Bung Karno bangkit dari kubur
Dia lapar ingin sarapan
Kuhidangkan nasi putih,
Dia tak mau makan hanya bersedih
Karena sawahnya tinggal sawah
Lumbung padinya tinggal lumbung.
Padinya milik Vietnam Berasnya milik Thailand

Kusulutkan sebatang rokok
Dia menggeleng tak mau merokok
Tembakau memang miliknya, Cengkehnya dari kebunnya
Tapi pabriknya milik Amerika

Bung Karno bingung bertanya - tanya :
Sabun, pasta gigi kenapa Inggris yang punya, Toko2 milik Prancis dan Malaysia Alat komunikasi punya Qatar dan Singapura Mesin dan perabotan rumah tangga Kenapa dikuasai Jepang, Korea dan Cina

Bung Karno tersungkur ke tanah
Hatinya sakit teriris iris
Setelah tau emasnya dikeruk habis, Setelah tau minyaknya dirampok iblis
Bung Karno menangis darah

Indonesia kembali terjajah Indonesia telah melupakan sejarah
INDONESIA



Minggu, 14 Agustus 2016

MEMAKNAI KOPI


☕ Filosofi Kopi☕
Yg dimaksud terdiri dari 3 unsur
1. Kopi
2. Gula
3. Rasa

Dalam filosofi kopi
Kopi = Orang tua/wali
Gula = Guru
Rasa = siswa

Kasus 1
Jika kopi terlalu pahit
Siapa yang salah?
Gula lah yg di salahkan karena terlalu sedikit hingga "rasa" kopi pahit

Kasus 2
Jika kopi terlalu manis
Siapa yg d salahkan?
Gula lagi karena terlalu banyak hingga "Rasa" kopi manis

Kasus 3
Jika takaran kopi & gula balance
Siapa yang dipuji...?
Tentu semua akan berkata...
Kopi'nya mantaaap...

Kemana gula yg mempunyai andil Membuat "rasa" kopi menjadi mantaaap...
Itulah guru yg ketika, "rasa" (siswa) terlalu manis (menyebabkan diabet) atw terlalu pahit (bermasalah) akan dipersalahkan...

Tetapi ketika "rasa" mantap atau berprestasi mk orang tualah yang akan menepuk dadanya
"Anak siapa dulu"

Mari Ikhlas seperti Gula yg larut tak terlihat tapi sangat bermakna...
In sya Allah kita bisa

Moga ada yang bisa diambil ibrah dan manfaatnya

Rabu, 10 Agustus 2016

BOHONG


Inspirasi Siang ini :

Suatu hari, seorang murid menulis surat kepada gurunya yang tinggal di seberang sungai.
"Guru, kini saya sudah mencapai tingkat spiritual 'tidak goyah oleh guncangan 8 angin' kini jiwa saya sangat tenang.., tegar.. dan hening.

Delapan angin yang dimaksud adalah 8 kondisi hidup, yaitu : Pujian dan hinaan.., popularitas dan nama buruk.., aman sejahtera dan bahaya.., berkah dan musibah...

Setelah membaca, Sang guru kemudian membalasnya.
Ketika surat balasan dari guru sudah tiba, sang murid dengan bangga membukanya.

Dalam surat hanya tertulis satu kata "BOHONG"
Si murid langsung marah, "Guru sungguh keterlaluan, selalu berprasangka buruk, aku harus segera menemui guru.
Akan ku buktikan kalau aku tidak bohong!"
Si murid segera mendayung sampan menyebrang sungai.
Setelah tiba di seberang sungai ia bergegas menuju rumah gurunya.

Baru mau mengetuk pintu rumah, tangannya tertahan, mukanya yang merah padam berubah menjadi pucat. Kesombongan hilang menjadi rasa malu.

Dengan kepala menunduk, ia kembali ke sampannya dan mendayung pulang...
Apa yang terjadi?
Di pintu rumah gurunya tertempel secarik kertas :

"Katanya tidak goyah oleh goncangan 8 angin, tapi hanya karena satu kata "BOHONG" saja kamu sudah marah hingga menyebrang sungai."

Kebenaran itu bukan hanya sekedar pemahaman.

Kebenaran yang hidup adalah pengalaman yang diterapkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari...

Mau hidup tenang? Sederhana saja, lakukan yang benar dan bermanfaat tidak perlu minta pengakuan dari orang lain.

Just right and Let go...

Selasa, 09 Agustus 2016

KALAU MAU ANAK HEBAT, ORANGTUA HARUS BERUBAH


Sharing.... artikelnya bagus
Tamparan keras buat ortu yg bentar - bentar  jenguk anak yg udah kuliah, anter jemput anak, ngatur berlebihan.... 

Rhenald Kasali

Saya sebenarnya sangat tertarik pada cerita dosen Unair yang sayang saya tak tahu namanya. Di beberapa WhatsApp saya baca rekaman momen yang dia catat saat menerima seorang siswa SLB yang mencari alamat. Dari Jogja, anak SLB itu ditugaskan gurunya mencari alamat di Surabaya.

Itulah penentuan kelulusannya. Dosen tadi merekam momen itu yang menyebabkan kebahagiaan si siswa. Sewaktu didalami, pak dosen mencatat, anak itu tak boleh diantar, tak boleh pakai taksi atau becak. Harus cari sendiri walau boleh bertanya. Ya, seorang diri.

Saya pikir di situ ada tiga orang hebat. Pertama adalah gurunya yang punya ide dan berani ambil risiko. Bayangkan, ini siswa SLB dan kalau dia hilang, habislah karir pak/bu guru itu. Apalagi kalau dia anak pejabat atau orang berduit. Kata orang Jakarta, ’’bisa mampus’’. Saya sendiri yang menugaskan mahasiswa satu orang satu negara pernah mengalami hal tersebut.

Kedua, orang tua yang rela melepas anaknya belajar dari alam. Ya, belajar itu berarti menghadapi realitas, bertemu dengan aneka kesulitan, mengambil keputusan, dan berhitung soal hidup, bukan matematika imajiner. Belajar itu bukan cuma memindahkan isi buku ke kertas, melainkan menguji kebenaran dan menghadapi aneka ketidakpastian.

Orang tua yang berani melepas anak-anaknya dan tidak mengganggu proses alam mengajak anak-anaknya bermain adalah orang tua yang hebat. Memercayai kehebatan anak merupakan awal kehebatan itu sendiri.

Ketiga, tentu saja si anak yang bergairah mengeksplorasi dan ’’membaca’’ alam. Anak-anak yang hebat adalah anak-anak yang berani keluar dari cangkangnya. Keluar dari rahim, dari selimut rasa nyaman, tidak lagi dibedong, digendong, atau dituntun. Berjalan di atas kaki dan memakai otaknya sendiri.
*Otak Orang Tua*

Tetapi, yang terjadi selanjutnya adalah sebuah tragedi. Semakin kaya dan berkuasa, orang tua semakin ’’menguasai’’ anak-anaknya. Pasangan diatur dan dipilih orang tua, jurusan dan mata kuliah, bahkan siapa dosennya, lalu juga di mana bekerja. Ini sungguh sebuah kelas menengah yang sudah kelewatan.

Bahkan, begitu bekerja, kita menemukan sosok-sosok yang, maaf, ’’agak bodoh’’. Katanya lulusan universitas terkenal, IPK tinggi, tetapi sama sekali tidak bisa mengambil keputusan. Dan di antara teman-temannya, mereka dikenal sebagai sosok yang tidak asyik, sulit ’’linkage’’ atau mingle dengan yang lain.

Setelah tinggal di mes, teman-temannya baru tahu. Ternyata, beberapa hari sekali ’’mami’’-nya menelepon dan nangis-nangis karena merasa kehilangan. Nasihat ’’mami’’ banyak sekali dan si anak terlihat takut. Disuruh nego soal gaji, dia pun nego, padahal kerja baru seminggu dan belum menunjukkan prestasi apa-apa. Begitu disuruh mami pulang, pulanglah dia tanpa izin dari kantor.

Anak saya sendiri sejak SMP sudah dididik mandiri. Maka saat di SMA, dia sudah tidak sulit mengambil keputusan. Bahkan saat kuliah di negeri seberang, dengan cepat dia bisa memilih tempat tinggalnya. Sedangkan anak seorang pegusaha butuh dua bulan. Waktu saya tanya mengapa, dia jelaskan bahwa setiap kali anaknya dapat rumah, ibunya menganulir.

Saya bayangkan betapa rumitnya pesta pernikahan anak-anak yang orang tuanya seperti itu. Tanpa disadari, mereka membuat otak anak-anaknya kosong, terbelenggu, tak terlatih. Semua itu adalah otak orang tua, bukan otak anaknya.

Namun, ketika kolom tentang dagelan orang tua saya tulis beberapa hari lalu itu beredar luas lewat media sosial, saya punya kesempatan untuk ’’membaca’’.

Mayoritas pembaca tertampar ketika dikatakan bahwa anak-anaknya hebat, tetapi telah merusaknya dengan memberikan pengawalan ’’superekstra’’. Namun, saya juga menemui orang tua yang bebal, yang mengancam saya harus diperiksa KPAI karena mereka menganggap anaknya yang sudah mahasiswa masih ’’di bawah umur’’.

Bahkan, ketika saya katakan, ’’Jangan Latih Anak-Anak Dijemput KBRI’’, mereka protes dengan dalih KBRI itu dibiayai negara, untuk melindungi anak-anak mereka. Ada juga yang sangat takut anaknya kesasar, jadi korban perdagangan manusia, diperkosa, dan seterusnya.

Terus terang, mereka itulah yang seharusnya berubah. Takut berlebihan bisa membuat anak-anak ’’lumpuh’’ dan bermental penumpang. Anak-anak itu merasa akan selalu pintar kalau di sekolah juara kelas. Padahal, pintar di sekolah tidak berarti pintar dalam hidup.

Kalau memang lokasi kunjungannya berbahaya, tentu bisa dipelajari. Anak-anak kita, khususnya mahasiswa (bahkan kelas 2–3 SMA), bisa diajak membaca lingkungan. Orang tua bisa memberikan advis, bukan mengambil keputusan.

Tetapi, harus saya katakan, melatih anak-anak berpikir dan mengambil keputusan sedari muda amatlah penting. Sepenting membangun pertahanan dan keamanan negara, kita butuh penerus yang cerdas dalam menghadapi kesulitan dan ketidakpastian. Sebab, itulah situasi yang dihadapi anak kita kelak pada abad ke-21 ini.

Saya juga dapat pesan dari guru besar perempuan UI yang disegani dan dari bupati Trenggalek. Dari guru besar UI, saya mendapat cerita bagaimana pada usia SMP dia sudah ditugaskan ayahnya menyusul sendiri ke Padang. Di sana, ayahnya yang tentara mendapat tugas baru. Dia pun harus mencari sekolah sendiri dan mendaftar sendiri.

Lalu, ketika setahun tinggal di sana, ayahnya ditugaskan panglima untuk tugas belajar ke Amerika Serikat. Tinggallah si anak harus merajut hidup dengan bekal seadanya di kota yang belum dia kenal. Tetapi, hasilnya, dia menjadi pemikir yang dikenal kaya dengan empati, bukan tipe manusia berwacana.

Sementara itu, dari Bupati Trenggalek Emil Dardak, saya mendapat proof bahwa apa yang dididik orang tua pada masa kecilnya amat bermanfaat untuk mengantarnya ke tugas hari ini. Ayahnya, Hermanto Dardak, mantan wakil menteri PU, sering mengajak Emil ke luar negeri kalau ada undangan seminar. Sesampai di kota itu, Emil ditugaskan jalan-jalan sendiri mengenal kota.

Emil menulis melalui WA ke saya, ’’Saya beruntung punya orang tua yang kuat jantung dan beri kesempatan untuk membangun masa depan yang saya mampu jalani, meski berisiko.’’ Anda tahu, bupati muda ini meraih gelar doktor dari Jepang pada usia 22 tahun.

Perjalanan hari ini membentuk anak-anak kita pada hari esok. Saya harap orang tua kelas menengah siap berubah. Janganlah khawatir berlebihan. Berikanlah kepercayaan dan tantangan agar mereka sukses seperti Anda. Sebab, rumput sekalipun, kalau tak tembus matahari, akan berubah menjadi tanah yang gundul.

--Rhenald Kasali

sumber:
http://www.jawapos.com/read/2016/07/05/37894/kalau-mau-anak-hebat-
Sayang kalau ga dibagi2 soalnya bagus..

Senin, 08 Agustus 2016

FILOSOFI POHON BAMBU




Pohon bambu tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama.
Walaupun setiap hari disiram & dipupuk, tumbuhnya hanya beberapa puluh centimeter saja.
Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon bambu sangat dahsyat dan ukuran nya tidak lagi centimeter melainkan meter.

Sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah pohon bambu...?
Ternyata, selama 5 tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat pada akar, dan bukan pada batang.
Pohon bambu sedang mempersiapkan pondasi yang sangat kuat, agar ia bisa menopang ketinggian nya yang ber-puluh2 meter kelak kemudian hari.

Moral of The Story
Jika kita mengalami suatu hambatan & kegagalan, bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan...justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa didalam diri kita.
Ketika kita lelah & hampir menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan pupus harapan...
"Bagian terberat agar sebuah roket mencapai orbit adalah saat melalui gravitasi bumi"
Jika kita perhatikan, bagian peralatan pendukung terbesar yang dibawa oleh sebuah roket adalah jet pendorong untuk melewati atmosphere & gravitasi bumi.

Setelah roket melewati atmosphere, jet pendorong akan dilepas & roket akan terbang dengan bahan bakar minimum pada ruang angkasa tanpa bobot, melayang ringan & tanpa usaha keras.
Demikian pula dengan manusia, bagian terberat dari sebuah kesuksesan adalah disaat awal seseorang  MEMULAI USAHA dari sebuah perjuangan.

Segala sesuatu terasa begitu berat dan PENUH TEKANAN...
Namun bila ia dapat melewati batas tertentu, sesungguhnya seseorang dapat merasakan segala kemudahan & kebebasan dari tekanan & beban.
Namun sayangnya, banyak orang yang MENYERAH disaat tekanan & beban dirasakan terlalu berat, bagai sebuah roket yang gagal menembus atmosphere.

Buya Hamka berkata : "Kalau hidup sekedar hidup, babi dihutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja"
Ketika pohon bambu ditiup angin kencang, dia akan merunduk.
Setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali.
Seperti perjalanan hidup seorang manusia, tak lepas dari cobaan dan rintangan...
Jadilah seperti pohon bambu...!!!

Fleksibilitas pohon bambu mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup, walaupun badai & topan menerpa.

Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tidak ada alasan untuk terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.

Pastikan dalam tahun - tahun mendatang, hidup kita akan MENJULANG TINGGI dan menjadi PEMBERI BERKAH bagi sesama... seperti halnya pohon Bambu...

FILOSOFI POHON BAMBU

FILOSOFI POHON BAMBU


Pohon bambu tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama.
Walaupun setiap hari disiram & dipupuk, tumbuhnya hanya beberapa puluh centimeter saja.
Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon bambu sangat dahsyat dan ukuran nya tidak lagi centimeter melainkan meter.

Sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah pohon bambu...?
Ternyata, selama 5 tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat pada akar, dan bukan pada batang.
Pohon bambu sedang mempersiapkan pondasi yang sangat kuat, agar ia bisa menopang ketinggian nya yang ber-puluh2 meter kelak kemudian hari.

Moral of The Story
Jika kita mengalami suatu hambatan & kegagalan, bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan...justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa didalam diri kita.
Ketika kita lelah & hampir menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan pupus harapan...
"Bagian terberat agar sebuah roket mencapai orbit adalah saat melalui gravitasi bumi"
Jika kita perhatikan, bagian peralatan pendukung terbesar yang dibawa oleh sebuah roket adalah jet pendorong untuk melewati atmosphere & gravitasi bumi.

Setelah roket melewati atmosphere, jet pendorong akan dilepas & roket akan terbang dengan bahan bakar minimum pada ruang angkasa tanpa bobot, melayang ringan & tanpa usaha keras.
Demikian pula dengan manusia, bagian terberat dari sebuah kesuksesan adalah disaat awal seseorang  MEMULAI USAHA dari sebuah perjuangan.

Segala sesuatu terasa begitu berat dan PENUH TEKANAN...
Namun bila ia dapat melewati batas tertentu, sesungguhnya seseorang dapat merasakan segala kemudahan & kebebasan dari tekanan & beban.
Namun sayangnya, banyak orang yang MENYERAH disaat tekanan & beban dirasakan terlalu berat, bagai sebuah roket yang gagal menembus atmosphere.

Buya Hamka berkata : "Kalau hidup sekedar hidup, babi dihutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja"
Ketika pohon bambu ditiup angin kencang, dia akan merunduk.
Setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali.
Seperti perjalanan hidup seorang manusia, tak lepas dari cobaan dan rintangan...
Jadilah seperti pohon bambu...!!!

Fleksibilitas pohon bambu mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup, walaupun badai & topan menerpa.

Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tidak ada alasan untuk terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.

Pastikan dalam tahun - tahun mendatang, hidup kita akan MENJULANG TINGGI dan menjadi PEMBERI BERKAH bagi sesama... seperti halnya pohon Bambu...

BENCI & CINTA

"Benci & Cinta"
Sebaik apapun kita, yang benci tetaplah benci..

Seburuk apapun kita, yang cinta tetaplah cinta..

Tidak perlu menjelaskan KEBAIKAN kita..

Karena yang mencintai kita, tidak memerlukan hal itu..

Sementara yang membenci kita, tidak akan percaya dengan itu..

Semoga bermanfa'at

Rabu, 03 Agustus 2016

PUBLIC FOLLOWERS


Berapa banyak yang membesar di kampus, tapi mengecil di masyarakat. Menjadi jagoan di kampus, menjadi sandera di masyarakat. Kampus itu tempat berlatih, masyarakat medan tempurnya. Jangan terbalik. Anda aktivis BEM? BPM? UKM? Pecinta Alam? Tanyakan pada dirimu: Jadi apa di masyarakat?

Ukuran kontribusi tidak selalu dimulai dari hal-hal besar. Tapi bisa jadi hal sederhana dan mendasar. Anda aktif di ROHIS? Senior di lembaga da'wah kampus? Tanyakanlah : Seberapa kenal dengan para jama'ah di mushola/masjid RT/RW?

Anda sekretaris BEM/BPM, Aktivis organisasi atau jagoan bikin event di kampus. Coba ingat-ingat : Pernahkah membuat proposal untuk acara RT/RW?

Punya follower di twitter? Yes. Bagaimana follower di masyarakat? , Banyak kenalan di kampus? Yes. Bagaimana dengan para tetangga ?

Jadi karyawan di perusahaan besar ? Jadi manager ? Senior manager ? Kalau di masyarakat jadi apa?
Bagus saat memimpin rapat? Baik saat berargumen? Jago presentasi? Yes. Tapi apa pernah mimipin rapat RT/RW.

Mari berjanji untuk lebih mengenal para tetangga. Lebih aktif di masyarakat. Lebih akrab. Lebih dekat dengan orang orang di sekitar kita.

Berjanjilah, jika kau adalah aktivis mahasiswa/karyawan perusahaan besar. Yang hanya pulang sebulan sekali atau pulang selalu larut malam. Jadikanlah keberadaanmu di rumah adalah cahaya bagi masyarakat. Sesampainya kau di rumah, keluarlah. Berbaurlah. Kunjungi keramaian. Tegur sapalah. Bertanyalah. Bergabunglah. Turut serta.

Kehadiran kita yang sesaat bisa jadi berharga bagi tetangga dan masyarakat. Kesertaanmu yang sebentar bisa jadi penuh makna bagi mereka.

Orang-orang besar, dimanapun tetap berperan besar. Orang-orang kecil, berperan hanya sewaktu-waktu. Orang luar biasa, turut serta, mengambil peran dan berkontribusi dalam situasi dan kondisi luar biasa.

Pengangguran yang sibuk dan peduli dengan tetangga lebih baik daripada trainer, motivator, penulis, jagoan twitter yg sibuk dengan diri sendiri.

Jangan salah, aktivis karang taruna lebih disayangi tetangga dibanding aktivis kampus.
Lulusan SD yang aktif di kegiatan masyarakatnya, lebih berarti dari lulusan sarjana yang hanya sibuk ikutan kompetisi karya tulis.

Mari, masih tersisa banyak waktu untuk KEMBALI PULANG ke masyarakat, ke rumah mu yang sesungguhnya. Saat kau melakukan itu, saat itu kita memahami makna dasar kepemimpinan. Semua bermula dari sini, dari titik terkecil.

Senin, 01 Agustus 2016

SAHABAT


Kadang - kadang  sahabat yang suka TRAKTIR kita makan, bukan karena mereka berkelebihan tapi karena mereka meletakkan persahabatan ME LEBIHI uang...
Kadang - kadang sahabat yang memohon MAAF dulu setelah pertengkaran bukan karena mereka SALAH tapi karena mereka MENGHARGAI orang di sekeliling mereka...

Kadang - kadang sahabat yang selalu SMS dan WA anda, bukan karena mereka tidak ada kerjaan tapi karena mereka INGAT pada ANDA...

Suatu hari, kita semua akan TERPISAH, kita akan TERKENANG obrolan2 yang pernah ada.
HARI berganti HARI...
BULAN berganti BULAN...
TAHUN berganti TAHUN...

Suatu hari ANAK - ANAK dan CUCU - CUCU kita akan melihat foto - foto  kita dan bertanya,
"Siapa MEREKA semua itu...?"

Dan kita tersenyum dengan air mata yang tidak kelihatan karena hati ini terusik dengan kata - kata   yang sayu, lalu berkata,

"DENGAN MEREKALAH ADA HARI YANG PALING INDAH DALAM HIDUP SAYA."
DENGAN MEREKALAH ADA HARI2 PALING INDAH DALAM HIDUPKU.
  • Persahabatan tidak memanfaatkan
  • Persahabatan tidak menghitung untung rugi
  • Persahabatan berlandaskan hati yang MURNI & TULUS
  • Persahabatan tidak LEKANG dimakan zaman
  • Pada waktu sebagian besar orang cuma memperhatikan keSUKSESAN anda, tapi ada sebagian kecil orang yang peduli akan kondisi KESEHATAN anda, maka itulah persahabatan yg baik
  • Teman - teman, meskipun tidak sering BERTEMU, tetapi selalu DIINGAT, Itulah SAHABAT
  • Seorang SAHABAT tidak akan berpikiran NEGATIF tapi selalu POSITIF


Minggu ini adalah minggu teman sedunia, jika Anda bersedia, silakan sebarkan informasi ini ke semua teman Anda.

Hidup persahabatan dunia...! World Friendship Day..

Semoga persahabatan  kita berlanjut sepanjang masa.

GURU

☁ GURU ☁

ada guru anyar
mengajar badan gemetar jantung berdebar

ada guru bayar
mau kerja jika ada uang berlembar

ada guru nyasar
lulusan Agama olah raga yang diajar

Ada guru sodagar
sambil ngajar jual batik, tupperware, pulsa, jilbab 3 kali bayar..

Ada guru gusar
cuma mutar-mutar kerjaan gak kelar..

ada guru sangar
senengnya plak buk aww nampar !

Ada guru gempar
gemar lempar isu mengeluh selangit menggelegar

ada guru sabar
bertahun tahun gak naik pangkat
hingga ubanan tetap semaaaangat

Ada guru tegar
rela mengajar di desa terpencil
meski gajinya sangat kecil

Ada guru sadar
guru itu pilihan
bukan mainan atau sambilan

ada guru pintar
mencetak siswa berprestasi bermoral tinggi

Ada guru benar
ia sadar ia pintar ia sabar, ia tegar
penggerak kemajuan berpijar
siswa berbinar
sekolah bersinar
negeri jadi besar
SELAMAT SEMOGA BISA MENGABDI KEPADA BANGSA HINGGA TUTUP USIA.
😇😇😇

Jumat, 22 Juli 2016

JAUHKAN ANAKMU DARI KEMUDAHAN

JAUHKAN ANAKMU DARI KEMUDAHAN
(Rhenald Khasali)


Seorang mahasiswi mengeluh. Dari SD hingga lulus S-1, ia selalu juara. Namun kini, di program S-2, ia begitu kesulitan menghadapi dosennya yang menyepelekannya. Judul tesisnya selalu ditolak tanpa alasan yang jelas. Kalau jadwal bertemu dibatalkan sepihak oleh dosen, ia sulit menerimanya.
Sementara itu, teman-temannya, yang cepat selesai, jago mencari celah. Ia menduga, teman-temannya yang tak sepintar dirinya itu "ada main" dengan dosen-dosennya. "Karena mereka tak sepintar aku," ujarnya.

Banyak orangtua yang belum menyadari, di balik nilai-nilai tinggi yang dicapai anak-anaknya semasa sekolah, mereka menyandang persoalan besar : kesombongan dan ketidakmampuan menghadapi kesulitan. Bila hal ini saja tak bisa diatasi, maka masa depan ekonominya pun akan sulit.

Mungkin inilah yang perlu dilakukan orangtua dan kaum muda: belajar menghadapi realitas dunia orang dewasa, yaitu kesulitan dan rintangan.

Hadiah orang tua
Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, menulis, "Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan".

Ya, tantangan. Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan masalah, sampai kegagalan "membuka pintu", jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda dengan pandangan banyak orangtua yang cepat-cepat ingin mengambil masalah yang dihadapi anak-anaknya.

Kesulitan belajar mereka biasanya kita atasi dengan mendatangkan guru-guru les, atau bahkan menyuap sekolah dan guru-gurunya. Bahkan, tak sedikit pejabat mengambil alih tanggung jawab anak-anaknya ketika menghadapi proses hukum karena kelalaian mereka di jalan raya.

Kesalahan mereka membuat kita resah. Masalah mereka adalah masalah kita, bukan milik mereka.
Termasuk di dalamnya adalah rasa bangga orangtua yang berlebihan ketika anak-anaknya mengalami kemudahan dalam belajar dibandingkan rekan-rekannya di sekolah.

Berkebalikan dengan pujian yang dibangga-banggakan, Dweck malah menganjurkan orangtua untuk mengucapkan kalimat seperti ini : "Maafkan Ibu telah membuat segala sesuatu terlalu gampang untukmu, Nak. Soal ini kurang menarik. Bagaimana kalau kita coba yang lebih menantang?"
Jadi, dari kecil, saran Dweck, anak-anak harus dibiasakan dibesarkan dalam alam yang menantang, bukan asal gampang atau digampangkan. Pujian boleh untuk menyemangati, bukan membuatnya selalu mudah.

Saya teringat masa-masa muda dan kanak-kanak saya yang hampir setiap saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Kata reporter sebuah majalah, saya ini termasuk "bengal". Namun ibu saya bilang, saya kreatif. Kakak-kakak saya bilang saya bandel. Namun, otak saya bilang "selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan".

Begitu memasuki dunia dewasa, seorang anak akan melihat dunia yang jauh berbeda dengan masa kanak-kanak.

Dunia orang dewasa, sejatinya, banyak keanehannya, tipu-tipunya. Hal gampang bisa dibuat menjadi sulit. Namun, otak saya selalu ingin membalikkannya.

Demikianlah, hal-hal sepele sering dibuat orang menjadi masalah besar.
Banyak ilmuwan pintar, tetapi reaktif dan cepat tersinggung. Demikian pula kalau orang sudah senang, apa pun yang kita inginkan selalu bisa diberikan.

Panggung Orang Dewasa
Dunia orang dewasa itu adalah sebuah panggung besar dengan unfair treatment yang menyakitkan bagi mereka yang dibesarkan dalam kemudahan dan alam yang protektif.

Kemudahan-kemudahan yang didapat pada usia muda akan hilang begitu seseorang tamat SMU.

Di dunia kerja, keadaan yang lebih menyakitkan akan mungkin lebih banyak lagi ditemui.
Fakta-fakta akan sangat mudah Anda temui bahwa tak semua orang, yang secara akademis hebat, mampu menjadi pejabat atau CEO. Jawabannya hanya satu: hidup seperti ini sungguh menantang.
Tantangan-tantangan itu tak boleh membuat seseorang cepat menyerah atau secara defensif menyatakan para pemenang itu "bodoh", tidak logis, tidak mengerti, dan lain sebagainya.

Berkata bahwa hanya kitalah orang yang pintar, yang paling mengerti, hanya akan menunjukkan ketidakberdayaan belaka. Dan pernyataan ini hanya keluar dari orang pintar yang miskin perspektif, dan kurang menghadapi ujian yang sesungguhnya.

Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan banyak orang-orang pintar menjadi tampak bodoh karena ia memang bodoh mengelola kesulitan. Ia hanya pandai berkelit atau ngoceh-ngoceh di belakang panggung, bersungut-sungut karena kini tak ada lagi orang dewasa yang mengambil alih kesulitan yang ia hadapi.

Di Universitas Indonesia, saya membentuk mahasiswa-mahasiswa saya agar berani menghadapi tantangan dengan cara satu orang pergi ke satu negara tanpa ditemani satu orang pun agar berani menghadapi kesulitan, kesasar, ketinggalan pesawat, atau kehabisan uang.

Namun lagi-lagi orangtua sering mengintervensi mereka dengan mencarikan travel agent, memberikan paket tur, uang jajan dalam jumlah besar, menitipkan perjalanan pada teman di luar negeri, menyediakan penginapan yang aman, dan lain sebagainya. Padahal, anak-anak itu hanya butuh satu kesempatan : bagaimana menghadapi kesulitan dengan caranya sendiri.

Hidup yang indah adalah hidup dalam alam sebenarnya, yaitu alam yang penuh tantangan.
Dan inilah esensi perekonomian abad ke-21: bergejolak, ketidakpastian, dan membuat manusia menghadapi ambiguitas. Namun dalam kondisi seperti itulah sesungguhnya manusia berpikir. Dan ketika kita berpikir, tampaklah pintu-pintu baru terbuka, saat pintu-pintu hafalan kita tertutup.

Jadi inilah yang mengakibatkan banyak sekali orang pintar sulit dalam menghadapi kesulitan.
Maka dari itu, pesan Carol Dweck, dari apa yang saya renungi, sebenarnya sederhana saja: orangtua, jangan cepat-cepat merampas kesulitan yang dihadapi anak-anakmu. Sebaliknya, berilah mereka kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan.

Rabu, 20 Juli 2016

OBROLAN SAMA ORANG STRESS


Komunikasi  orang yg lagi strees      

1. Dok, tolong selametin anak saya!
Tenang dulu bu! Anak ibu kenapa?
Anak saya ulang tahun dok! Selametin ya…

2. Rapi amat lo Dul, mau kemana?
Nonton konser Mak!
Dimana?
Di Youtube
Oh, baek baek yak
Iye mak

3. Bang, nasi goreng satu.
Pedes apa ga?
Mana gue tau? Kan belum nyicipin! 

4. Bang bubur satu ya 
Pakai kacang?
Pakee..
Dikasih ayam Mas..?
Kalau dikasih ayam gue makan apa? 

5. Saya mau ngelamar kerja, ini poto copy ijazah saya.
Kok poto copy?!? aslinya mana…???
Tegal mas…!! 

6. Bang maaf, disini ruangan ber-AC, jadi nggak boleh ngerokok.
Oh maaf pak, lupa matiin AC-nya…!!! (Ambil remote) 

7. Bang, kok mie ayamnya gak ada ayamnya?!
Lah, lu kalau beli lem tikus emang ada tikusnya?!
gigit mangkok 

8. Mbak minta es teh.
Manis gak? v
Gak usah manis2, yg penting setia dan mau menerima saya apa adanya *eaaaaaaa 

9. Guru: Ayo anak2 coba sebutkan ciri2 gunung aktif
Murid: miscall aja bu, kalo nyambung berarti aktif.

10. Dek sekolah di mana?, kok bajunya kotak2 hitam putih gitu?
Sekolah TK
TK mana?
TK teki silang 

11. Abang bakso, gerobaknya rusak ya?
Enggak koq.. 
Lah… Koq didorong?? 

Selasa, 19 Juli 2016

CERDAS BERKARAKTER



Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya Why Asians Are Less Creative Than Westerners” (2001) yang dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi “best seller”, mengemukakan beberapa hal tentang bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran banyak orang :

1. Bagi kebanyakan orang Asia, dalam budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain).
Passion (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreativitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang untuk memiliki kekayaan banyak.

2. Bagi orang Asia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. 
Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun ditolerir/diterima sebagai sesuatu yg wajar.

3. Bagi orang Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis “kunci jawaban” bukan pada pengertian.
Ujian Nasional, tes masuk PT dll, semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus-rumus ilmu pasti dan ilmu hitung lainnya bukan diarahkan untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus-rumus tersebut.

4. Karena berbasis hafalan, murid-murid di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none” (tahu sedikit- sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apapun).

5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia bisa jadi juara dalam Olimpiade Fisika, dan Matematika.
Tapi hampir tidak pernah ada orang Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.

6. Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibatnya sifat eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil risiko kurang dihargai.

7. Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.

8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta Asia jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta mengerumuni guru/narasumber untuk minta penjelasan tambahan.

Dalam bukunya Profesor Ng Aik Kwang menawarkan beberapa solusi sebagai berikut :

1. Hargai proses. Hargailah orang karena pengabdiannya bukan karena kekayaannya.
2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya.
3. Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihafalkan ? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya.
4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang.
5. Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. AYO BERTANYA !
6. Guru adalah fasilitator, bukan dewa  yang harus tahu segalanya. Mari akui dengan bangga kalau KITA TIDAK TAHU !
7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan... sebagai orang tua kita bertanggung-jawab untuk mengarahkan anak kita _ untuk menemukan passionnya dan mensupportnya.

Mudah-mudahan dengan begitu, kita bisa memiliki anak-anak dan cucu yang kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas dan idealisme tinggi tanpa korupsi
Semoga bermanfaat....

Senin, 18 Juli 2016

GAJI 10 JUTA



Bila Anda digaji 10 juta oleh perusahaan, namun anda bekerja seperti orang bergaji 20 juta, maka Allah akan membayar lebihnya degan kesehatan anak, karier, keluarga sejahtera sakinah mawadah warahmah dan  semisalnya.

Namun bila anda hanya bekerja seperti orang yang bergaji 5 juta, maka Allah akan menuntut sisanya, dengan memberimu ujian,  kesulitan, hutang, kesempitan dan semisalnya.

Jadi mari bekerjalah dengan maksimal, ikhlas, yakinlah dan perhatikan apa yang Allah buat untuk kejayaanmu."

SUKSESS UNTUK SEMUA...

Rabu, 13 Juli 2016

APA MANFAAT KEBERADAAN KITA DI GROUP INI



APA MANFAAT KEBERADAAN KITA DI GROUP INI . . .?

ALLAH Ta'ala  mempertemukan kita untuk satu alasan...
Entah untuk memberi atau untuk menerima...
Entah untuk belajar atau untuk menyampaikan...
Entah untuk bercerita atau untuk mendengarkan...
Entah untuk sesaat atau untuk selamanya...
Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya untuk sekedarnya...

Semua tidak akan ada yang sia-sia, karena Allah yang mempertemukan.
Hidup kita saling mengisi.
Jikalau ada perbedaan, itu adalah hal yg biasa...
Tak perlu diperbesar dan jangan jadi perpecahan sehingga memutuskan tali silaturrahim yg sudah terjalin.

Bisa jadi kehadiran kita adalah jawaban atas do'a-do'a saudara kita sebagaimana mereka pun adalah jawaban atas do'a-do'a kita.

Jika sudah menjadi takdir Allah, meski dengan jarak beribu-ribu kilometer jauhnya, kita tetap akan dipertemukan, dalam satu ikatan "Ukhuwah"...

Semoga Group ini semakin kuat & solid seiring dgn doa-doa kita bersama.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang yang bukan Nabi, dan bukan pula Syuhada.
Tetapi para Nabi dan syuhada cemburu pada mereka di hari kiamat nanti, disebabkan kedudukan yang diberikan Allah kepada mereka"

Seorang Sahabat bertanya :
"Ya Rasulullah, beritahukanlah kepada kami, siapa mereka yg di maksud itu?
Agar kami bisa turut mencintai mereka" ... ujar para sahabat. 

Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam  menjawab :
“Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, mengasihi dan menyayangi karena Allah Ta'ala 

Tanpa adanya hubungan darah, keluarga dan Nasab di antara mereka

Demi Allah, wajah-wajah mereka pada hari itu BERSINAR bagaikan CAHAYA di atas mimbar-mimbar dari cahaya.

Mereka tidak takut di saat manusia takut, dan mereka tidak sedih di saat manusia sedih
(HR. Abu Dawud)

Sedikit pencerahan tentang persatuan, persahabatan dan persaudaraan.

Semoga tali Silaturrahim, persahabatan dan persaudaraan kita dalam Grup ini, termasuk ke dalam golongan yg di Ridhoi serta diberkahi oleh Allah Ta'ala...
Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Terlepas dari apapun status sosialmu, betapa pun tinggi kedudukanmu dalam karier dan  kehidupanmu, niscaya kau tetaplah manusia biasa yg tak luput dari khilaf, salah dan dosa di hadapan Robbmu dan juga manusia-manusia lain.. yg kelak akan dimandikan, di khafan-kan, di sholatkan dan dikuburkan oleh orang lain*

"Jagalah selalu tali silaturrahim dan hubungan baik pada sesamamu"

Selasa, 12 Juli 2016

MATI LAMPU


Oleh: Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Pernahkah anda tiba-tiba mengalami mati lampu? Pet! Apa yang anda rasakan saat itu? Gelap gulita.
Tidak tahu mana arah. Grayap-grayap, meraba-raba. Anda sulit membedakan mana makanan dan mana kotoran.  Mana kucing dan mana anjing. Mana kopi dan mana terigu. Mana gula dan mana garam.
Anda berjalan dengan sangat pelan karena takut menabrak meja dan kursi atau tembok.

Keinginan Terbesar
Banyak keinginan manusia di dunia ini. Namun saat mati lampu, saya yakin keinginan terbesar kita adalah agar lampu menyala kembali. Atau minimal kita akan mencari secercah cahaya. Lilin, senter, HP, atau yang lainnya. Untuk menyinari kegelapan yang terasa sangat mengganggu.
Jadi, cahaya adalah kebutuhan pokok manusia.

Cahaya Hakiki
Namun tahukah Anda, bahwa di sana ada cahaya yang jauh lebih penting dibanding cahaya lampu atau lilin? Sebab lampu itu hanya kita butuhkan di malam hari saja.

Ketahuilah bahwa di sana ada cahaya yang kita butuhkan siang dan malam, sejak kita lahir hingga kita meninggal dunia. Bahkan saat kita di kuburan kelak dan di alam akhirat.

Apakah cahaya itu? Cahaya tersebut tidak lain adalah ilmu agama yang bersumber dari al-Quran dan Sunnah disertai lentera bimbingan para ulama. Allah ta’ala berfirman,
“وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا”
Artinya : “Telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang”. (QS. An-Nisa’ (4): 174).

Maksud dari cahaya dalam ayat di atas adalah al-Qur’an. Demikian keterangan Imam ath-Thabariy.
Ilmu agama adalah kebutuhan primer setiap insan. Bahkan menurut Imam Ahmad bin Hambal, kebutuhan kita terhadap ilmu agama lebih besar dibanding kehidupan kita terhadap makan dan minum.
Sebab dalam sehari semalam, paling-paling kita membutuhkan makan dan minum, dua atau tiga kali saja. Sedangkan ilmu selalu kita butuhkan setiap saat.

Tapi realitanya dalam keseharian, waktu kita lebih banyak dialokasikan untuk mencari makan dan minum dibanding untuk mencari ilmu agama.

Ilmu agama inilah yang akan menerangi kehidupan kita. Membantu kita untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Yang bermanfaat dan yang berbahaya. Yang halal dan yang haram. Membedakan tauhid dan syirik, sunnah dan bid’ah, juga maksiat dan ibadah.

Cahaya ini pula yang akan membimbing kita menuju surga Allah di tengah kegelapan hari kiamat kelak. Allah ta’ala berfirman,

“يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ…”

Artinya : “Pada hari engkau akan melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa 
cahaya mereka bersinar di depan dan di samping kanan mereka. (Dikatakan kepada mereka), “Pada hari ini ada berita gembira untuk kalian. (Yaitu) surga-surga…”_*. (QS. Al-Hadid (57): 12.)

Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa cahaya orang yang beriman kelak akan berbeda-beda. Ada yang sebesar gunung. Ada yang sebesar pohon kurma. Ada yang sebesar orang yang sedang berdiri. Dan adapula yang cahayanya di jempol dia. Terkadang menyala dan kadang pula padam.
Maka mari kita terus belajar ilmu agama, agar cahaya kita semakin terang benderang!

Senin, 11 Juli 2016

SANDI LALIN POLISI

INFO BALIK MUDIK LEBARAN :  DI SIARKAN SECARA LANGSUNG



Polisi yang lagi Sibuk memberikan Laporan situasi jalan di H +3 dengan Monitoring Center (MC) di Polda JABAR Seputar Libur Panjang
Berikut Obrolan mereka dengan menggunakan Komunikasi HT (Handy Talky).

MC      : “Bagaimana Kondisi jalan Tol Cikampek Jasa Marga....?
Patroli   : RAMLAN… Rame lancar bro.....

MC       : ”Bagaimana di daerah Lembang Bandung?
Patroli     : "Wah di Lembang Kondisi PAMER PAHA… Padat Merayap Tanpa Harapan ....

MC     : “Oke Sekarang di daerah jalan Tol PADALEUNYI ....?
Patroli      : "Di Tol Padaleunyi terjadi PAMER SUSU… Padat Merayap Susul menyusul"

MC      : “Kembali ke Daerah jalan Dago..Bagaimana kondisinya..?
Patroli    : "Lapor, Kondisi.        Jl. DAGO PAMER GIGI…Padat Merayap Gila-gilaan…Hehehee

MC       : “Coba Cek Kondisi di Jalan Surya Sumantri....?
Patroli    : "Saat ini Kondisinya PAMER PANTAT…Padat merayap Panjang Antrian Merapat…

MC     : “Bagaimana Kondisi Jalan Rancaekek .....?
Patroli    : "Wahhh PAMER PAHA DIRANJANG… Padat Merayap tanpa Harapan didalam Antrian Panjang…"

MC     : “Cek juga jalan Leuwi Panjang…Tolong dilapor pula itu Bah…!!"
Patroli   : "Kondisib di jalan Leuwi Panjang PAMER DADA… Padat Merayap Tersendat - Sendat…."

MC     : “Satu lagi nih di Jalan arah ke KOPO..Bagaimana ..?"
Patroli  : "Situasinya PAMER JEMPOL… Padat Merayap Terjebak  Macet di Pintu Tol…"

MC   : “Oke..semua dalam Kondisi Macet ya......Terima kasih atas laporannya,
MC     : Anda Sendiri Posisi mana...?
Patroli : “Saya ada di Jalan Tol arah Brexit...... dalam Kondisi PAMER PENIS…..

MC : “Haahhhhh…Apa tuh....? perasaan belum ada Kode seperti itu.....coba jelaskan
Patroli : “PAMER PENIS ..... Padat Merayap Pengen Nangis….
SERIUS AMAT BACANYA