Rabu, 28 Januari 2015

Menebak Kepribadian Lelaki dari Warna Celana Jins

Warna apa yang menjadi favorit Anda? Ternyata warna mampu mengekspresikan kepribadian Anda.
Leatrice Eiseman, Direktur Eksekutif Pantone Color Institute memberikan bocoran tren warna denim atau jins yang akan mewarnai musim panas kali ini.
1. Biru
Suka pakai celana jins warna biru? Berarti Anda orang yang setia. Warna biru ini ternyata menandakan kedamaian, persatuan, harmoni, rasa percaya diri, kesetiaan, dan ketenangan.

2. Coklat
Warna tanah, simbol dari tradisi, kekayaan, dan stabilitas. Coklat juga menjadi warna yang sangat bagus ketika dipakai terus menerus dan dalam waktu yang lama. Warna khaki ini sangat cocok dipadukan dengan pakaian warna apapun.

3. Hijau Lumut (Olive)
Berlagak layaknya militer namun tetap menjunjung simbol alam yang berarti kesuburan, jiwa muda, dan keberuntungan.

4. Merah Marun
Warna paling penuh gairah. Orang yang suka memakai warna merah menunjukkan sisi kegembiraan dan ambisi pada dirinya (Mens Health






Selasa, 27 Januari 2015

7-12 USIA IDEAL ANAK MEMULAI LATIHAN KARATE

Kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam  olahraga “Karate” akan terus berkembang. Di usia 7-12 Tahun, anak boleh mulai bergabung  secara fokus dalam tim yang terstruktur. Tapi, tergantung kemampuan si kecil, ya. Dia masih harus terus mengasah keterampilan dasar, seperti melompat, menendang, memukul terarah, dan menghindar.

Perlu kita ketahui dan menjadi catatan tersendiri, banyak olahraga kelompok yang melibatkan kontak tubuh. Sementara, anak di bawah 7 tahun tidak siap untuk terlibat kontak tubuh, apalagi yang agak ‘kasar’.

Dan yang harus kita lakukan adalah memahami risiko yang dialami bisa-bisa tak hanya cedera saja, tapi juga isu menang dan kalah. Secara emosional, menerima kekalahan saat olahraga adalah hal yang sulit. Jadi, jangan biarkan anak khawatir soal menang atau kalah. Intinya, olahraga untuk meningkatkan kebugaran dulu!



Usia 8-12 tahun.
Banyak pakar setuju, inilah usia paling pas untuk memperkenalkan olahraga yang kompetitif. Misalnya, softball, sepakbola, basket,  karate, atau tenis. Ini karena keterampilan mereka berkembang, semakin sempurna, dan bahkan terkoordinasi dengan baik.

Harus kita pahami anak sudah siap bermain dalam tim olahraga. Ia juga mengerti aturan yang berlaku. Mulai usia 10 tahun sampai usia 14 tahun, anak harus berada di bawah pelatih yang benar. Ia berpotensi jadi juara, asal mendapat program latihan yang pas.

Dan yang harus kita lakukan adalah memahami bila anak tak suka bergabung dalam tim olahraga, ia tetap perlu olahraga rutin. Olahraga seperti berenang, senam, atau inline skating bisa juga dilakukan tanpa unsur kompetisi. Olahraga seperti ini membuat anaktetap sehat dan fit.

Senin, 26 Januari 2015

Pengantar Profesi "KURANG SEMANGAT BEKERJA" STIE MBI

Sehebat apapun prestasi Anda, atau ‘segila’ apapun Anda ketika bekerja, pasti ada masa-masa Anda kehilangan selera kerja alias malas. Jangan biarkan berlarut-larut karena akan berefek negatif pada pekerjaan Anda, beberapa factor di bawah ini sebagai penyebabnya :

  • Diri sendiri. Rendahnya kebanggaan atau rasa cinta pada pekerjaan, tidak puas terhadap pekerjaan, rendahnya hasrat untuk maju, rendahnya kesadaran atau tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas, manajemen waktu yang buruk, dan adanya masalah pribadi, merupakan serangkaian hal-hal yang bisa mengendurkan semangat kerja Anda.
  • Hubungan dengan orang lain. Adanya sikap negatif terhadap pimpinan, hubungan yang kurang harmonis antara atasan dan bawahan, adanya tekanan dari atasan, hubungan kurang baik dengan rekan sekerja, persaingan tidak sehat, atau kerap merasa diperlakukan kurang baik, cenderung membuat gairah bekerja Anda jadi tidak optimal.
  • Tidak tepat. Kesesuaian latar belakang pendidikan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan minat Anda terhadap pekerjaan adalah elemen yang bikin Anda merasa nyaman dengan suatu bidang pekerjaan. Tapi kesempatan dan persaingan di dunia kerja kadang memaksa Anda untuk bekerja meski tidak sesuai dengan pendidikan atau minat.
  • Pekerjaan. Pekerjaan yang memiliki tantangan dan kompleksitas kerja yang tidak sesuai dengan kapasitas pribadi, rendahnya penghargaan kerja, beban kerja yang terlalu rendah atau tinggi, kesulitan mencapai target, bisa jadi sumber hilangnya gairah kerja Anda.
  • Tempat kerja. Semangat kerja Anda bisa turun jika berada di perusahaan yang punya citra negatif, memberi insentif yang kurang sesuai, dan kondisi lingkungan kerja yang tidak cocok.


Apa risiko yang harus Anda pikul jika kondisi seperti ini tidak segera diatasi? Menurut Mirna, bisa berpengaruh terhadap:
  • KARIER. Bila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, akan mengancam profesionalitas Anda. Bayangkan apa jadinya jika Anda sering absen, datang terlambat, menyerahkan pekerjaan lewat dari batas waktu, melakukan banyak kesalahan, sering gelisah, dan sulit konsentrasi di kantor? Solusi ekstremnya, terkadang ada seseorang yang memilih menempuh jalan pintas dengan resign tanpa berusaha mengatasi masalahnya lebih dulu. Hal ini akan merugikan diri sendiri karena pindah kerja bukan jaminan bisa memompa semangat kerja kembali.
  • PSIKOLOGIS. Bukan cuma karier, tetapi ada juga risiko psikologis. Pekerjaan yang menumpuk tanpa ada gairah untuk menyelesaikannya dapat memicu stres. Bukan cuma tidak produktif, dalam diri Anda juga akan timbul rasa tidak mampu, hilangnya kepercayaan diri, mudah tersinggung, gelisah karena khawatir dengan kualitas pekerjaan, tertekan (misalnya karena ‘diceramahi’ atasan terkait pekerjaan yang buruk), bahkan sampai merasa tidak mampu untuk bangkit lagi.
  • SOSIAL & INTERPERSONAL. Bukan rahasia lagi jika masalah pekerjaan sering merembet ke kehidupan pribadi. Jangan sampai masalah ini bikin Anda jadi lebih gampang marah atau sering melamun di rumah, mengurung diri di kamar, dan tidak berminat hang-out bareng sama teman.
  • FISIK. Semangat kerja yang kendur akan berimbas pula pada kondisi fisik Anda. Beban pikiran yang menumpuk akan menurunkan imunitas tubuh sehingga mudah terserang penyakit, malas beraktivitas, malas merawat tubuh, apalagi memperhatikan penampilan. Kondisi suntuk yang menguasai hati dan pikiran Anda membuat tertutupnya celah untuk hal menyenangkan lainnya.

Jumat, 23 Januari 2015

Pemenang


“Pemenang adalah mereka yang turun ke lapangan, bukan duduk di pinggir lapangan mengumpulkan Data dan Teori.”
Salam ECHO MOTIVE & CULTURE
"Aksi Nyata"

Cara dan Proses Bersaing yang Sehat


Untuk sebagian orang, terutama yang hidup di kota besar seperti Jakarta, persaingan bukan lagi hal yang asing. Karena sudah menjadi makanan sehari-hari. Misalnya, ketika harus berebutan naik ke bus yang sudah padat dengan penumpang. Sebagian lagi orang mungkin masih merasa ngeri karena kompetisi akan membuat orang lain kalah, atau malah menderita.
Rhenald Khasali dalam salah satu artikelnya yang berjudul “Mencetak Manusia Kompetitif” di salah satu surat kabar menjabarkan hasil penelitian Norman Triplett (1898) ketika beliau mengukur dampak kompetisi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, dari 100% populasi, hanya 50% orang yang bertambah semangat dalam persaingan tersebut, sedangkan sisanya tidak terpengaruh bahkan justru semakin tidak memiliki semangat.
Pilihan ada di tangan kita sendiri. Ingin menjadi bagian populasi yang mana? Ada beberapa hal yang ingin saya bagikan supaya kita tetap memiliki semangat dan daya saing :


Pengenalan Diri

Kita perlu mengenal siapa diri kita. Menemukan apa yang menjadi kekuatan kita untuk mengantisipasi/menyeimbangkan apa yang yang menjadi kelemahan kita. Fokus dalam pengembangan kekuatan yang dimiliki, dan berlatih secara terus-menerus secara konsisten dan disiplin

Proses ini akan menghasilkan apa yang disebut dengan competitive advantage atauuniqueness (keunikan) dari seorang individu. Keunikan ini sangat penting dalam menjaga nilai persaingan Anda dibandingkan dengan yang lain. Calon employer/employer, klien atau pun rekan bisnis Anda dapat melihat keunikan tersebut, dan bahkan sadar atau pun tidak sadar keunikan Anda tersebut yang mampu mempertahankan hubungan kerjasama Anda dengan mereka.

Perubahan (Change)

Dalam kehidupan yang sangat dinamis seperti sekarang, perubahan adalah suatu keharusan apalagi jika kita ingin bertahan hidup maka kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan sekitar sangat dibutuhkan. Perubahan akan memaksa kita untuk bertumbuh, dan pertumbuhan tersebut merupakan indikator kalau kita memiliki kehidupan. Dan, dalam konteks persaingan, perubahan pun akan menjadi hal yang wajar kita alami dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat bertahan hidup atau bahkan menjadi pemenang.

Saya pernah membaca buku “Who Moved My Cheese?” karangan Spencer Johnson (1999). Buku ini menceritakan bagaimana perubahan akan selalu terjadi di sekitar kita, dan untuk menghadapi perubahan tersebut kita pun harus mampu memiliki pikiran yang terbuka dengan perubahan tersebut dan tidak terjebak dengan kesuksesan masa lalu.

Sikap positif dibarengi dengan pemikiran yang sederhana dan melihat ke depan dengan tetap berusaha merupakan kunci yang akan membuat kita bertumbuh, sebagai bukti keberhasilan kita dalam menghadapi perubahan.

Coopetition rather than competition

Konsep Coopetition sendiri sudah diperkenalkan sejak tahun 1913, dan kemudian dilanjutkan oleh John Forbes Nash, seorang ahil matematika yang kisah hidupnya di filmkan dalam A Beautiful Mind (2011).

Implementasi dari Coopetition tersebut dapat dilihat dalam salah satu karyanya yaitu Game Theory. Secara harafiah Coopetition berarti bersaing sambil bekerjasama. Persaingan ini didasari dengan  semangat dan cara yang positif, dan bahkan dalam persaingan itu sendiri pun kita sebenarnya mampu mengembangkan pesaing kita sambil mendapatkan pelajaran yang berharga dari mereka. Dan, tentunya dalam konsep persaingan seperti ini, hasil yang di dapatkan untuk pihak-pihak yang terkait bisa optimal.

Coopetition ini pun tanpa disadari pernah dilakukan oleh kita, misal dalam konteks mencari kerja. Sebagian besar dari kita pasti pernah ataupun sedang tergabung dalam milis-milis tertentu (misal: milis kampus) dimana salah satu informasi yang dibagikan adalah tentang lowongan pekerjaan. Di sini tidak sedikit para anggota milis akan membagikan proses atau tahapan apa saja yang akan dilalui, bahkan sampai memberikan tips dan trik untuk melalui setiap tahapan dari proses rekrutmen tersebut.

Persaingan bukan sekedar kalah atau menang dalam mencapai hasil yang kita inginkan, baik dalam hal mendapatkan pekerjaan yang baik, memiliki karir yang bagus maupun memperbanyak bisnis.

Mengalami proses dengan cara yang sehat dan positif tidak kalah pentingnya untuk meningkatkan daya saing seseorang, dan percaya atau tidak bukan hasil berupa materi ataupun pekerjaan saja yang akan didapatkan tetapi juga mengalami pertumbuhan mental (kedewasaan) yang positif.

7 CARA MEMOTIVASI DIRI DI SENIN PAGI (AWAL PEKAN)


Hari Senin seolah menjadi musuh bagi sebagian besar masyarakat di dunia. Kembali beraktiVitas setelah berlibur dan bermalas-malasan tentu bukan hal mudah. 

Bangun dengan perasaan tenang di awal pekan tampaknya menjadi tantangan berat bagi mayoritas pekerja saat ini. Bahkan para pegawai yang telah bekerja selama puluhan tahun masih saja merasa Senin pagi sebagai hari yang penuh tantangan.

Memang, tidak mudah untuk mengubah perasaan malas di hari libur menjadi semangat di awal pekan. Tetapi bukan tidak mungkin untuk tetap semangat bekerja di hari Senin.



Berikut tujuh cara agar semangat dihari Senin:

1. Banyak bekerja di hari Jumat

Dibandingkan bersantai di hari Jumat menjelang akhir pekan, sebaiknya kerjakan sebanyak-banyaknya tugas yang bisa Anda selesaikan. Kadang, banyak pegawai terlalu santai saat bekerja menyambut akhir pekan dan menumuk banyak pekerjaan hingga hari Senin.

Lakukan sebanyak mungkin pekerjaan di hari Jumat, agar Anda tidak terlalu sibuk mengawali pekerjaan di awal pekan.

2. Memulai rutinitas pada Minggu malam

Salah satu masalah libur akhir pekan adalah tubuh Anda terbiasa bersantai dan beristirahat. Seringkali Anda bersenang-senang hinggu Minggu malam dan kelelahan di hari berikutnya.

Dibandingkan bermain hingga larut malam, sebaiknya mulailah bergelut dengan rutinitas. Memulai transisi dari akhir pekan ke hari kerja membuat Anda lebih siap menyambut hari Senin. Terlebih lagi, jika Anda tidur lebih awal di Minggu malam, Senin pagi tak akan terlalu menantang.

3. Menuntaskan pekerjaan rumah di hari lain

Menuntaskan pekerjaan rumah seperti memasak dan bersih-bersih merupakan aktivitas yang membuat hari Senin semakin melelahkan. Jika Anda tidak bisa menyelesaikannya di hari Senin sebaiknya ubah agenda pribadi Anda.

Misalnya, masaklah makan siang Anda di Minggu malam. Besoknya, Anda hanya perlu menghangatkan makan siang Anda. Beberapa pekerjaan rumah tangga lainnya sebaiknya di kerjakan tidak di hari Senin.

4. Pikirkan hal-hal yang menyenangkan

Daripada fokus memikirkan berbagai hal negatif di hari Senin, sebaiknya bayangkan betapa menyenangkannya berlibur di akhir pekan. Dampak berbagai aktivitas menyenangkan tersebut dapat dirasakan hingga awal pekan.

5. Berpakaian rapi

Mengawali hari kerja sebaiknya Anda berpakaian rapi. Berpenampilan menarik membuat Anda merasa senang dengan diri sendiri. Hal tersebut juga bisa berperan sebagai `mood buster` di hari Senin.

6. Membeli makan siang yang lezat

Memanjakan diri di hari Senin dapat membuat Anda merasa nyaman bekerja. Salah satu caranya adalah dengan membeli makan siang yang lezat. Lupakan tentang diet dan kalori, makanlah apapun yang menurut Anda lezat.

Anda bekerja keras di kantor dan jangan pernah rugi menghabiskan sedikit uang untuk menyenangkan diri sendiri. Setelah makan siang yang lezat, beban kerja Anda akan terasa lebih ringan.

7. Berpikir positif

Isi pikiran Anda menentukan perasaan pribadi saat menghadapi hari Senin. Bersyukurlah diri Anda masih sehat dan mampu bekerja, sementara orang lain mungkin tengah terbaring sakit dan tidak bisa melakukan apapun.

Berpikir positif dapat membuat Anda lebih siap dan tak mengeluh menjalani hari pertama bekerja. 

Kamis, 22 Januari 2015

Echo MOTIVE & CULTURE ^_^

Bimbingan Konseling, Pengembangan Diri dan Motivasi (MARI KITA LEBIH MENGENAL DIRI KITA DENGAN MENGETAHUI SEGALA KELEBIHAN DAN POTENSI YANG ADA PADA DIRI KITA SENDIRI )

M A N F A A T

Bimbingan Konseling.

Dapat digunakan sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan kepribadian.

Pengembangan Diri.

Kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri.
Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.

Memahami Orang Lain Dengan Lebih Baik.

Membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita bisa lebih memahami dan menerima perbedaan.
Tidak semua orang berfikir, bersikap dan berperilaku seperti cara kita berperilaku.
Jadi terimalah perbedaan yang ada.


“ Gantungkan Cita-Cita Mu Setinggi Langit,
Tetapi Ketahui Dahulu Kemampuan Dan Potensi Yang Ada Dalam Diri Kita”


TENTANG

Membaca kepribadian adalah ilmu yang sangat menarik. Sebab kita secara alami tertarik pada diri sendiri. Selain itu, kita juga tertarik dengan hubungan sosial dengan orang lain, minimal dengan pasangan kita.

Mungkin kita pernah mendengar tipe-tipe kepribadian seperti kholeris, sanguinis, melankolis & phlegmatis.

Hampir tidak ada manusia yang sama satu sama lain, walaupun mereka kembar identik.

Berikut empat skala kecenderungan yakni :
1. Extrovert vs. Introvert
2. Sensing vs. Intuition
3. Thinking vs. Feeling
4. Judging vs. Perceiving