Sehebat apapun prestasi Anda, atau ‘segila’ apapun Anda ketika bekerja, pasti ada masa-masa Anda kehilangan selera kerja alias malas. Jangan biarkan berlarut-larut karena akan berefek negatif pada pekerjaan Anda, beberapa factor di bawah ini sebagai penyebabnya :
- Diri sendiri. Rendahnya kebanggaan atau rasa cinta pada pekerjaan, tidak puas terhadap pekerjaan, rendahnya hasrat untuk maju, rendahnya kesadaran atau tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas, manajemen waktu yang buruk, dan adanya masalah pribadi, merupakan serangkaian hal-hal yang bisa mengendurkan semangat kerja Anda.
- Hubungan dengan orang lain. Adanya sikap negatif terhadap pimpinan, hubungan yang kurang harmonis antara atasan dan bawahan, adanya tekanan dari atasan, hubungan kurang baik dengan rekan sekerja, persaingan tidak sehat, atau kerap merasa diperlakukan kurang baik, cenderung membuat gairah bekerja Anda jadi tidak optimal.
- Tidak tepat. Kesesuaian latar belakang pendidikan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan minat Anda terhadap pekerjaan adalah elemen yang bikin Anda merasa nyaman dengan suatu bidang pekerjaan. Tapi kesempatan dan persaingan di dunia kerja kadang memaksa Anda untuk bekerja meski tidak sesuai dengan pendidikan atau minat.
- Pekerjaan. Pekerjaan yang memiliki tantangan dan kompleksitas kerja yang tidak sesuai dengan kapasitas pribadi, rendahnya penghargaan kerja, beban kerja yang terlalu rendah atau tinggi, kesulitan mencapai target, bisa jadi sumber hilangnya gairah kerja Anda.
- Tempat kerja. Semangat kerja Anda bisa turun jika berada di perusahaan yang punya citra negatif, memberi insentif yang kurang sesuai, dan kondisi lingkungan kerja yang tidak cocok.
Apa risiko yang harus Anda pikul jika kondisi seperti ini tidak segera diatasi? Menurut Mirna, bisa berpengaruh terhadap:
- KARIER. Bila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, akan mengancam profesionalitas Anda. Bayangkan apa jadinya jika Anda sering absen, datang terlambat, menyerahkan pekerjaan lewat dari batas waktu, melakukan banyak kesalahan, sering gelisah, dan sulit konsentrasi di kantor? Solusi ekstremnya, terkadang ada seseorang yang memilih menempuh jalan pintas dengan resign tanpa berusaha mengatasi masalahnya lebih dulu. Hal ini akan merugikan diri sendiri karena pindah kerja bukan jaminan bisa memompa semangat kerja kembali.
- PSIKOLOGIS. Bukan cuma karier, tetapi ada juga risiko psikologis. Pekerjaan yang menumpuk tanpa ada gairah untuk menyelesaikannya dapat memicu stres. Bukan cuma tidak produktif, dalam diri Anda juga akan timbul rasa tidak mampu, hilangnya kepercayaan diri, mudah tersinggung, gelisah karena khawatir dengan kualitas pekerjaan, tertekan (misalnya karena ‘diceramahi’ atasan terkait pekerjaan yang buruk), bahkan sampai merasa tidak mampu untuk bangkit lagi.
- SOSIAL & INTERPERSONAL. Bukan rahasia lagi jika masalah pekerjaan sering merembet ke kehidupan pribadi. Jangan sampai masalah ini bikin Anda jadi lebih gampang marah atau sering melamun di rumah, mengurung diri di kamar, dan tidak berminat hang-out bareng sama teman.
- FISIK. Semangat kerja yang kendur akan berimbas pula pada kondisi fisik Anda. Beban pikiran yang menumpuk akan menurunkan imunitas tubuh sehingga mudah terserang penyakit, malas beraktivitas, malas merawat tubuh, apalagi memperhatikan penampilan. Kondisi suntuk yang menguasai hati dan pikiran Anda membuat tertutupnya celah untuk hal menyenangkan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar