Membaca kepribadian adalah ilmu yang sangat menarik. Sebab kita secara alami tertarik pada diri sendiri. Selain itu, kita juga tertarik dengan hubungan sosial dengan orang lain, minimal dengan pasangan kita. Mungkin kita pernah mendengar tipe-tipe kepribadian seperti kholeris, sanguinis, melankolis & phlegmatis. Tipologi kepribadian tersebut dikembangkan oleh filsuf Yunani kuno bernama Hipokrates yang kemudian dilanjutkan oleh Claudius Galen. Ilmu membaca kepribadian seseorang memang bukan hal baru dan sudah dikembangkan beratus-ratus tahun lamanya. Namun, sampai hari ini belum ada teori maupun alat (tes) yang bisa menjelaskan 100% akurat mengenai kepribadian dan perilaku seseorang. Sebab manusia itu unik. Hampir tidak ada manusia yang sama satu sama lain, walaupun mereka kembar identik.
Meskipun demikian setidaknya kita bisa menggunakan konsep hukum 20/80 dari Vilvredo Pareto. Kita bisa menggunakan alat ukur yang hanya mengukur 20% saja namun mampu mewakili sebagian besar (80%) aspek yang diukur. Dewasa ini, alat tes kepribadian mudah sekali kita jumpai dan sangat bervariasi. Mulai dari tes projektif seperti tes grafis (menggambar house, tree, person, & wartegg) serta tes Rorschach yang mengungkap alam bawah sadar manusia sampai dengan tes inventori/objektif yang mengandalkan kejujuran pengisinya.
Nah, di antara tes kepribadian inventori yang boleh dikatakan paling akurat, mudah digunakan dan banyak dipakai adalah MBTI (Myer Briggs Type Indicator). MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian dari Carl Gustav Jung.
A. EMPAT SEKALA KECENDERUNGAN
MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun berlawanan sebetulnya kita memiliki semuanya, hanya saja kita lebih cenderung / nyaman pada salah satu arah tertentu. Seperti es krim dan coklat panas, mungkin kita mau dua-duanya tetapi cenderung lebih menyukai salah satunya. Masing-masing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi negatifnya. Nah, seperti itu pula dalam skala kecenderungan MBTI. Berikut empat skala kecenderungan MBTI :
- Extrovert (E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke luar.
- Sensing (S) vs. Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data.
- Thinking (T) vs. Feeling (F). Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan.
- Judging (J) vs. Perceiving (P). Dimensi terakhir melihat derajat Fleksibilitas seseorang. Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi).
Secara lahiriah, setiap orang memunyai kecenderungan untuk bersifat extrovert atau introvert, sensing atau intuitive, thinking atau feeling serta perceiving atau judging.
Extrovert berorientasi pada sifat lahiriah seseorang, sedangkan introvert berasal dari dalam yang menyangkut ide dan perasaan.
Sifat sensing condong merinci seluk beluk suatu hal. Sementara intuitive membahas suatu hal secara garis besar.
Seorang pemikir biasanya memutuskan hal-hal dengan logis dan objektif, seorang perasa memutuskan suatu hal dengan subjektif.
Tipe perceiving cenderung untuk bertindak fleksibel dan mencari informasi yang lebih banyak, sedangkan tipe judging menginginkan sesuatu berjalan berdasarkan pertimbangan.
B. TES PRILAKU / KARAKTER
Jika ingin mencoba mengukur kepribadian Anda dengan Tes MBTI.
Dalam tes ini, kita akan disodori sejumlah pertanyaan yang pada intinya akan
mengarahkan kita pada sisi mana kita berada untuk keempat dimensi di atas.
Untuk dimensi Extrovert (E) vs. Introvert (I) misalnya, apakah kita cenderung
berada pada sisi E atau I. Demikian juga untuk dimensi lainnya. Karena terdapat
empat dimensi, maka kemungkinan kombinasinya menjadi 16 tipe : (ENTJ, ISTJ,
ENFP, dst).
C. MANFAAT METODE M.B.T.I
1. Bimbingan Konseling.
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier.
MBTI bisa digunakan sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan
profesi yang cocok dengan kepribadian.
2. Pengembangan Diri.
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita
sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih
fokus mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi
negatif kita.
3. Memahami Orang Lain dengan lebih baik.
MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita
terhadap orang lain. Kita bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak
semua orang berfikir, bersikap dan berperilaku seperti cara kita berperilaku.
Jadi terimalah perbedaan yang ada.
D. PERLU DIHINDARI DARI M.B.T.I
1. Menjadi Alasan
“Saya tidak mau berhubungan dengan banyak pelanggan dan
mengurusi banyak klien / relasi / rekan sebab saya orang introvert.” Contoh di
atas sebaiknya Anda hindari karena sama saja Anda membatasi diri Anda sendiri.
Kalau anda ingin meraih sesuatu yang besar atau kesuksesan apapun sebaiknya
Anda berani keluar dari zona nyaman kepribadian Anda.
2. Labelling
“Dasar orang ekstrovert, sampai kapanpun kamu
nggak tahu malu dan ngobrol ke sana ke mari dengan suara keras tentang aibmu
sendiri” Jangan menghakimi orang (terutama kelemahannya) dan membuat batasan
bahwa mereka tidak bisa berubah. Berubah memang sulit tetapi bukan hal yang
imposible.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar