Senin, 29 Mei 2017

TERLENA By Prof. HAMKA

Assalammu'alaikum..

Puisi Almarhum Prof Hamka.. "TERLENA"

_Waktu berlalu begitu pantas menipu kita yang terlena_

_Belum sempat berdzikir di waktu pagi, hari sudah menjelang siang, belum sempat bersedekah pagi, matahari sudah meninggi._

_Niat pukul 9.00 pagi hendak Sholat Dhuha, tiba-tiba adzan Dhuhur sudah terdengar.._

_Teringin setiap pagi membaca 1 juz Al-Quran, menambah hafalan satu hari satu ayat, itu pun tidak dilakukan._

_Rancangan untuk tidak akan melewatkan malam kecuali dengan Tahajjud dan Witir, walau pun hanya 3 rakaat, semua tinggal angan-angan._

_Beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur? Berseronok dengan usia?_

_Lalu tiba-tiba menjelmalah usia di angka 30, sebentar kemudian 40, tidak lama terasa menjadi 50 dan kemudian orang mula memanggil kita dengan panggilan "Tok Wan, Atok...Nek" menandakan kita sudah tua._

_Lalu sambil menunggu Sakaratul Maut tiba, diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat...._

_Astaghfirullah, ternyata tidak seberapa sedekah dan infaq cuma sekedarnya, mengajarkan ilmu tidak pernah ada, silaturrohim tidak pernah buat._

_Justeru, apakah roh ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan di saat berpisah daripada tubuh ketika Sakaratul Maut?_

_Tambahkan usiaku ya Allah, aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku._

_Belum cukupkah kita menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun?_

_Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, petang dan malam, perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita BERSEDIA untuk mati?_

_Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena._

Buya Hamka.
(Pujangga Nusantara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar